Selasa, 22 Juli 2014

Kuliah Gratis

Mau lanjut KULIAH ? Tapi tidak punya BIAYA ?
Gampang BEC aja....
BEC adalah singkatan dari BOGOR EDUCARE.

Bogor EduCARE adalah lembaga yang bernaung di bawah yayasan peduli pendidikan mandiri yang bergerak di bidang pendidikan pasca SMA. Bogor EduCARE sudah berdiri sejak 2001, yang memberikan fasilitas pendidikan dengan Beasiswa Penuh/100% Bebas Biaya. Bogor Educare ini berlokasi di Jl. Cikiray Rt. 03 Rw. 06 Sukaraja Bogor telp. (0251) 8271607 fax. (0251) 8271608.

Berdirinya lembaga ini berawal dari keprihatinan Bp. H Achmad Kalla mengenai kualitas karyawan diberbagai perusahaan yang kurang memiliki kemampuan bahasa Inggris dan komputer, sehingga muncul gagasan menyelenggarakan pendidikan bahasa Inggris dan komputer. Sasaran dari program ini ditujukan kepada lulusan SMU/Sederajat yang kurang mampu dalam biaya tapi punya kemauan besar untuk menambah pengetahuan. Dengan bantuan dari berbagai pihak yang ada di PT Bukaka Teknik Utama maka akhirnya lembaga ini dapat berjalan dengan baik sampai dengan sekarang.

Kurikulum yang dilaksanakan pada Bogor EduCARE pada dasarnya terdiri dari 4 (empat) bagian utama yaitu: penguasaan bahasa Inggris, penguasaan komputer, peningkatan sikap mental yang positif, dan penguasaan administrasi. Materi penguasaan bahasa Inggris merupakan hasil kajian dari kurikulum S1 Bahasa Inggris yang sudah disederhanakan dan disesuaikan untuk tingkat D1.
Materi penguasaan komputer berdasarkan kajian dari kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Dari 2 (dua) hal tersebut tidak akan menjadi ilmu yang bermanfaat apabila tidak didukung dengan attitude (sikap mental) yang baik, sehingga diberikan mata kuliah mengenai attitude. Berdasarkan hasil evaluasi kurikulum maka ditambah kemampuan Administrasi Umum sesuai standar perusahaan.

BEC juga mempunyai fasilitas yang sangat nyaman, yaitu terdapat ruang kelas kurang lebih 14 ruangan di dalam 2 lantai, ruangan listening, 2 lab komputer, mushola, aula, 3 toilet laki-laki dan 2 toilet permpuan, ruang dosen, ruang adm, loker, dan di BEC ini disertai dengan taman kecil di tengah-tengah gedung. BEC ini sangat nyaman untuk belajar.


Jadi mau KULIAH yang BEBAS BIAYA, ya BEC aja..

Minggu, 13 Juli 2014

8 Makanan Khas Ramadhan Di berbagai Negara


Disini akan dijelaskan makanan-makanan khas Ramadhan di berbagai Negara, yaitu sebagai berikut ;
Sawine, Trinidad dan Tobago

Republik Trinidad dan Tobago adalah pulau paling selatan di kawasan Karibia. Letaknya sekitar 11 kilometer di sebelah timur pesisir Venezuela. Menurut Wikipedia, 6 persen dari total populasi di Trinidad dan Tobago memeluk agama Islam. Mereka umumnya tinggal di Trinidad.
Nah, saat Ramadhan tiba penduduk Trinidad biasanya menyiapkan sawine. Sawine adalah sejenis takjil manis, dibuat dari bihun yang disajikan bersama kuah susu dan kacang-kacangan. Kuahnya dibumbui dengan rempah-rempah seperti jahe dan kayu manis. Makanan ini dihidangkan panas-panas.
Kothu Paratta, India Selatan dan Sri Lanka
Aratta adalah sejenis roti pipih goreng yang menjadi makanan pokok bagi sebagian penduduk di negara-negara Asia Selatan, yaitu Sri Lanka, Nepal, dan India. Sementara Kothu Paratta yang secara harfiah berarti paratta cincang adalah paratta yang dicincang kemudian dimasak dengan telur, sayuran, atau daging, beserta salna, sejenis saus pedas khas Asia Selatan.


Pembuatan makanan ini cukup unik. Semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kothu paratta dimasukkan bersamaan ke dalam wajan yang sudah dilumuri minyak dan dimasak dengan cara orak-arik hingga matang. Kothu Paratta biasa dijajakan di pinggir jalan. Biasanya disantap sebagai makanan ringan. Dan saat Ramadhan tiba, para pedagang kaki lima yang menjajakan makan ini bertebaran di pinggir jalan.
Fruit Chaat, Pakistan dan India Utara

Fruit chaat jika dilihat sekilas memiliki penampilan yang mirip dengan salad buah dengan saus mayones. Tetapi jika dirasakan, potongan-potongan buah dalam Chaat dibalur dengan saus yang dibumbui dengan rempah-rempah. Makanan ini termasuk hidangan cepat saji yang biasa dijajakan di kedai-kedai pinggir jalan di India Utara dan Pakistan.
Fruti chaat dibuat dari potongan buah pepaya, pisang, jeruk, delima merah, anggur, apel, nanas, dan kentang atau ubi manis yang sudah dikukus terlebih dahulu. Sausnya berwarna kecoklatan dan manis dengan sedikit sentuhan rasa rempah yang tajam.
Batata Harra, Lebanon
orang barat memiliki menu French Fries, maka warga Lebanon memiliki sajian kentang goreng yang bernama Batata harra. Batata Harra yang secara harfiah berarti “kentang pedas” adalah hidangan sayuran khas Lebanon. Makanan ini pembuatannya sangat sederhana. Bahannya terdiri dari kentang, paprika merah, ketumbar, cabai, dan bawang putih yang digoreng bersamaan dalam minyak zaitun. Kadang ditambahkan pula irisan daun ketumbar untuk menambah rasa dan aroma pada hidangan kentang dengan bumbu minimalis ini.
Batata Harra adalah makanan yang populer sebagai mezze, istilah untuk hidangan pembuka di Lebanon. Saat bulan Ramadhan, makanan ini biasa dijadikan menu untuk membatalkan puasa, terutama bagi mereka yang terpaksa berbuka di tengah perjalanan.
Fesenjan, Persia
Fesenjan yang juga dikenal dengan nama khoresht-e fesenjan atau fesenjoon adalah hidangan istimewa dalam kuliner Persia, Irak, dan Iran. Penampilan makanan ini menyerupai kaldu kental yang terbuat dari sirup delima dan kenari. Menurut Wikipedia, secara tradisional makanan ini dibuat dari kaldu unggas ( bebek atau ayam ), bola daging giling, ghormeh atau potongan daging domba, ikan, atau tidak menggunakan daging sama sekali. Rasa makanan ini bervariasi, bisa manis atau asam, tergantung dari cara memasaknya.
Fesenjan kemudian disajikan dengan nasi putih atau kuning khas Persia yang disebut polo atau chelo. Karena tekstur dan rasanya yang cenderung tajam, makanan ini biasa dijadikan menu makanan utama. Saat bulan Ramadhan, warga Persia sering menyiapkan hidangan ini karena fasenjen merupakan makanan yang tahan lama. Konon makanan ini akan terasa makin lezat setelah disimpan seharian
Ful Medames, Mesir
Ful Medames atau sering disebut ful saja sebenarnya adalah hidangan dengan bahan utama kacang fava yang dimasak dalam waktu sangat lama hingga lumat. Masakan yang dipercaya berasal dari Mesir dan Sudan ini terdiri dari kacang fava lumat yang disajikan dengan minyak sayur, jintan, peterseli, bawang merah, bawang putih, dan air jeruk lemon. Fule medames merupakan makanan pokok di Mesir dan Sudan, tetapi hidangan ini sangat populer di Levant, Somalia, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, dan Arab Saudi.
Makanan ini biasanya dimakan oleh warga Mesir untuk sarapan. Tetapi saat bulan Ramadhan lebih populer untuk menu berbuka. Ful medames, terutama yang dijajakan pedagang kaki lima Mesir biasanya memang mengandung gizi lengkap, terdiri dari roti, acar sayuran, dan rempah daun segar yang disajikan di sisi piring seperti daun lalapan.
Harira, Maroko
Harira sejatinya adalah rebusan domba dan chickpea yang menjadi makanan khas kesukaan warga negara-negara Afrika bagian utara, terutama Maroko. Sup ini ditengarai berasal dari daerah Maghreb. Ada banyak variasi dari harira, tetapi yang paling umum biasanya memang terbuat dari cincangan daging domba, tomat, chickpea, dan rempah-rempah.
Makanan ini mengandung kalori dan nilai gizi yang cukup tinggi sehingga biasanya disantap untuk berbuka puasa saat bulan Ramadhan.
Lahm Lhalou, Algeria
Lahm lhalou berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘daging manis’. Makanan ini sangat populer di Algeria, terutama saat bulan Ramadhan. Menurut Whats4eats, biasanya kebiasaan berbuka puasa warga Algeria dimulai dengan memakan beberapa buah kurma, kemudian disusul dengan Lahm Lhalou. Di luar bulan puasa, makanan ini biasa dijadikan menu sarapan.
Sesuai namanya, makanan ini terbuat dari daging domba yang dimasak dengan buah prune dan kuah berbumbu kunyit. Hasilnya adalah hidangan yang memadukan rasa daging domba yang tajam dengan bumbu pekat dan sentuhan manis buah prune. Makanan tradisional ini kemudian disajikan bersama sumber karbohidrat berupa biji-bijian dan taburan kacang almond panggang.

Serba-Serbi Bulan Ramadhan


Puasa merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim. Kewajiban shaum dikenakan terhadap semua kalangan umat islam, dari mulai anak-anak sampai dewasa. Rukhsoh diberikan pada umat islam yang sakit parah, bepergian (safar), haidh dan Nifas.
Kewajiban ibadah ramadhan juga telah dibarengi dengan berbagai ibadah sunnah lainnya antra lain: shalat tarawih, tilwah Quran, mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka.
Berbukalah dengan yang kurang manis
Ibadah berbuka shaum merupakan salah satu anjuran dari Rasululllah sehingga selain dapat menjaga kesehatan, juga dapat mendapatkan pahala disisi Allah karena melaksanakan sunnah Nabi. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan beliau berbuka shaum dengan beberapa butir kurma segar. Kurma ini bersifat panas dan lembab, memiliki rasa sedikit manis.
Rasa manis yang sedikit ini disebabkan karena kandungan gula sederhana yang dimilki. Hal ini memiliki keuntungan bagi tubuh karena saat shaum, insulin dalam darah sedang turun. Sehingga ketika tubuh mendapat asupan makanan dengan kadar gula sederhana tidak terlalu tinggi, tubuh akan merespon dengan normal dan kadar insulin perlahan naik. Namun beda kondisinya jika ketika berbuka kita mengonsumsi makanan yang teramat manis, misalnya manisan, sirop atau sejenisnya. Ketika makanan itu diserap ke dalam darah maka tubuh akan segera memproduksi insulin dalam jumlah besar.

Naiknya kadar insulin tubuh ini tentu membuat kerja kelejar pankreas akan semakin banyak. Banyak energi yang diperlukannya untuk memproduksi. Otomatis konsentrasi energi tubuh lebih diarahkan pada pembauatn insulin. Nah, setelah insulin naik, dan banyaknya gula sudah diatas kebutuhan, maka insulin segera mengubah gula ini menjadi glikogen yang akan disimpan dalam lemak di bawah kulit. Oleh karena itu jangan heran jika orang yang sering berbuka shaum dengan makanan manis mudah mengalami tumpukan lemak terutama di bagian perut dan pinggang.
Jika ruthab ini tidak ditemui, maka rasulullah menggantinya dengan tamr (kurma kering). Kurma tamr bersifat panas dan kering. Sama dengan ratb, kurma ini tetap mengandung sedikit gula sederhana (glukosa). Hanya dari kelembaban, tamr lebih sedikit dibanding ratb, maka dalam mengonsumsinya harus dibarengi dengan konsumsi air.
Dan jika kurma tidak ada, maka Rasulullah mengonsumsi air. Air yang dimaksud adalah air minum bening yang belum dicampur dengan bahan lain termasuk teh, gula, susu, kopi, sirop dsb. Air bening memiliki fungsi untuk menetralkan keasaman lambung juga meminimalisasi gesekan pada permukaan saluran cerna akibat kosongnya makanan serta gerak peristaltis. Air juga berfungsi mempersiapkan dan menyalut saluran cerna agar siap menerima makanan yang lebih “kompleks” berikut menyiapkan usus untuk menyerap makanan secara optimal. Air juga dapat membuang sisa toksin yang mungkin tersisa di sepanjang usus. Secara Medis, air merupakan obat diuretik terbaik yang akan mengeluarkan sisa metabolisme dari tubuh terutama lewat sistem eksresi urin.
Jika yang dikonsumsi adalah air yang mengandung campuran maka proses ini akan kurang bekerja optimal. Misal banyaknya gula pada sirup atau jus, atau lemak pada susu dapat menjadikan tubuh “shock” serta menaikan kadar enzim atau insulin dalam waktu cepat. Hal ini sama saja kejadiannya dengan mengonsumsi makanan manis saat berbuka.
Tidak ada riwayat yang shahih bahwa Rasulullah maupun para sahabat makan makanan yang berlebih pada saat berbuka.
Adakah Makanan Berbuka shaum selain Kurma?
Ada 2 pendapat mengenai hal ini. Pertama dilihat dari segi antropologis. Bahwa mengonsumsi kurma adalah kebiasaan masyarakat arab waktu itu, dan kurma adalah satu bahan makanan yang lumrah di masyarakat. Mengonsumsi kurma berarti mengonsumsi bahan makanan kebiasaan masyarakat bahkan yang termiskin sekalipun. Olehakeran itu sunnah mengonsumsi kurma dimaknai sebagai mengonsumsi makanan yang menjadi kebiasaan masyarakat setempat dan tidak menjadi memberatkan baginya. Jika masyarakat biasa mengonsumsi kolak, maka itulah yang terbaik. Jika ia hanya mampu mengonsumsi air teh maka dengan itu ia berbuka. Dan urutan ruthab, tamr dan air merupakan urutan ekonomis. Artinya tidak ada istilah menyusahkan/memberatkan dalam hal makanan yang dikonsumsi. Adapun jenisnya tidak harus kurma tetapi makanan yang menjadi kebiasaan masyarakat dan tidak memberatkan secara ekonomis.
Pendapat kedua berpendapat dari sisi sunnah dan gizi. Kurma merupakan pilihan makanan terbaik untuk dikonsumsi saat sahur/berbuka. Pertimbangannya adalah karena kurma secara eksplisit disebutkan Rasulullah yang mencontohkan dan tiada satpun keterangan bahwa makanan lain boleh dikonsumsi, misalnya taqririyah rosul pada sahabat yang menggunakan bahan lainnya. Pun dari sisi gizi kurma memang ideal karena dapat memberikan energi bagi tubuh yang tahan lama serta tidak menimbulkan efek merugikan, diantaranya dari produksi insulin mapun penumpukan lemak dalam tubuh.
Dari pertimbangan tersebut, maka pendapat kedua menyimpulkan urutan sunnah konsumsi ruthab, tamr dan air merupakan urutan baku yang disunnahkan karena sumber ketarngan yang ada menyebutkan seperti itu serta kandungan gizi yang menyebabkan kurma adalah pilihan terbaik. Selain kurma maka air.
Selain berbuka, sunnah mengonsumsi kurma atau seteguk air juga disunnahkan untuk sahur. Dalam hal ini keberkahan sahur juga harus dibarengi dengan konsumsi makanan yang dapat memberikan energi yang cukup untuk menjalanai shaum, tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Kurma dan air merupakan sunnah Rasul yang menjadi pilihan terbaik dari Allah bagi para shaaimin didukung dengan bukti-bukti ilmiyah tentangnya seperti yang telah dijelaskan diatas.
Jenis-Jenis Makanan berKarbohidrat
Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu untuk diubah tubuh menjadi energi. Dengan demikian, makanan diproses pelan-pelan dan tenaga diperoleh sedikit demi sedikit. Dengan demikian, kita tidak cepat lapar dan energi tersedia dalam waktu lama, cukup untuk aktivitas sehari penuh. Sebaliknya, karbohidrat sederhana menyediakan energi sangat cepat, tapi akan cepat sekali habis sehingga kita mudah lemas. Maka, ketika makan sahur, jangan makan yang banyak mengandung gula, karena kita akan cepat lemas. Makanlah karbohidrat kompleks (protein jangan dilupakan!) sehingga kita tetap berenergi sampai waktu berbuka.
Karbohidrat sederhana, GI tinggi (energi sangat cepat habis, respon insulin tinggi: merangsang penimbunan lemak) adalah: sukrosa (gula-gulaan) , makanan manis-manis, manisan, minuman ringan, jagung manis, sirop, atau apapun makanan dan minuman yang mengandung banyak gula. Hindari, puasa atau tidak puasa.
Karbohidrat sederhana, GI rendah (energi cepat, respon insulin rendah): buah-buahan yang tidak terlalu manis seperti pisang, apel, pir, dan sebagainya.
Karbohidrat Kompleks, GI tinggi (energi pelan-pelan, tapi respon insulinnya tinggi): Nasi putih, kentang, jagung.
Karbohidrat Kompleks, GI rendah (energi dilepas pelan-pelan sehingga tahan lama, respon insulin juga rendah): Gandum, beras merah, umbi-umbian, sayuran. Ini yang paling dicari para praktisi fitness.
Makanan yang diproses pelan-pelan (karbohidrat kompleks) akan membuat kita tidak cepat lapar dan energi dihabiskan cukup untuk aktivitas satu hari penuh; respon insulin rendah membuat tubuh kita tidak cenderung untuk menabung lemak.
Untuk Sahur dan berbuka baiknya mengonsumsi makanan dengan Karbohidrat sederhana (mudah dicerna, GI rendah) yaitu Kurma, seperti yang disunnahkan Rasulullah SAW.
Itulah serba serbi di bulan Ramdhan :)


 

Dwinda Krismania Putri Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template